TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Misi {5}



Misi {5}

0"Apa-apaan semua ini! Hamba tidak mau menerima semua hal yang tertulis di sini, Yang Mulia Raja!" Kasim Agung Cheng pun menggebrak meja, membuat perdebatan sengit antara petinggi kubu Kasim Agung Cheng dan para petinggi kubu Chen Liao Xuan.     
0

"Bagaimana bisa upeti yang kita dapatkan jauh lebih sedikit dari pada biasanya. Kalau upeti terus seperti ini, kita harus berbuat apa? Kita pasti akan menjadi sangat mengenaskan!" teriak Kasim Agung Cheng itu lagi.     

Chen Liao Xuan tampak begitu tenang dan diam, di balik singga sanannya, dia melihat dengan jelas bagaimana para petinggi istana itu tampak sedang kebakaran jenggot sama sekali. dia sama sekali tak bisa membayangkan bagaimana bisa Chen Liao Xuan setenang ini padahal situasi sedang genting-gentingnya.     

Li Zheng Xi, melirik rajanya yang masih sangat tenang itu. dia tahu dengan sangat jelas jika apa yang dilakukan oleh rajanya tersebut. Rajanya tampak begitu sangat tenang, dan hal itu berhasil membuat Li Zheng Xi tersenyum.     

Untuk pertama kali, memang ketika Li Zheng Xi mengikuti apa pun yang diinginkan oleh rajanya. Sebab biasanya yang dia lakukan adalah, selalu menekan dan memaksa rajanya untuk tunduk dan patuh dengan apa pun yang diperintahkan oleh Kasim Agung Cheng, membuat Chen Liao Xuan menjadi sosok yang benar-benar lemah dan seolah tak memiliki pendirian sendiri. Sekarang, Li Zheng Xi tidak akan seperti itu, dia ingin melihat dengan jelas bagaimana rajanya memimpin, dia harus percaya jika rajanya mampu menjadi sosok Raja yang dia bayangkan dan bisa dia banggakan. Setidaknya itulah yang ada di pikiran Li Zheng Xi saat ini.     

"Yang Mulia!" sentak Kasim Agung Cheng. Setelah itu, Chen Liao Xuan melirik pedas pada Kasim Agung Cheng, lalu memandang Li Zheng Xi dengan sebuah isyarat.     

Menurut hasil semua data yang baru saja hamba periksa, jika setiap tahunnya upeti yang masuk ke istana benar-benar dalam jumlah besar. Seharusnya berapa banyak upeti tersebut bisa dan lebih dari cukup untuk melakukan banyak hal. Bagaimana tidak, ini adalah hal yang harus dituntut dan hal yang harus menjadi pertimbangan. Jumlah upeti yang masuk tidak sama dengan kenyataannya. Di dalam istana sendiri kita hanya mendapatkan upeti sedikit, nyaris hampir tiga per empat dari upeti yang masuk itu hilang entah ke mana. Dan yang lebih miris lagi, ketika istana meminta banyak senjata, tidak ada separuhnya yang masuk, dan senjata-senjata tersebut adalah terbuat dari bahan yang benar-benar buruk sekali. jangankan untuk melawan musuh, senjata itu untuk menebang kayu mahoni pun tidak akan pernah sanggup dan mungkin akan dengan mudah patah. Ujung-ujung tombak dan anak panah pun tidak ada yang runcing, dan ini kemungkinan besar adalah salah satu alasan kenapa sampai detik ini prajurit kita selalu mengalami kemunduran. Tidak sampai disitu saja, bahan dari pakaian perang prajurit kita juga benar-benar tidak pantas, dan masih banyak lagi, tanah-tanah dan lain sebagainya. ini adalah kasus yang harus diselidiki oleh istana, setidaknya siapa oknum yang telah berbuat curang seperti ini, sehingga membuat istana mengalami kerugian yang begitu banyak dan sampai membuat semua yang ada di istana salah kaprah. Kita tidak boleh tinggal diam dan hanya membiarkan ketidak adilan ini terjadi. tentu kita harus menumpas pelaku yang melakukan korupsi. Apalagi ketika melihat angkatan terbaru dari petinggi istana yang hanya masuk dengan melalaui jalur sangat mudah karena mereka adalah putra dari petinggi A, dan seterusnya. Padahal dalam lapangan mereka sama sekali tidak paham dengan apa yang mereka lakukan. mereka cenderung suka mabuk dan berpesta perempuan setiap malam. Namun untuk menangani suatu hal mereka tidak bisa apa-apa. Hakim istana akan mencari tahu siapa saja yang berulah, dan akan segera melepas jabatan siapa pun yang terbukti telah bersalah. Dan keputusan yang diambil oleh Yang Mulia Raja ini pun telah disetujui dengan sepenuhnya oleh Selir Cheng selaku Selir pertama di istana ini, juga dengan Selir-Selir lainnya. Sekarang yang hamba inginkan adalah, kalian juga memberikan stempel kekuasaan kalian di atas sana guna mempermudah penyelidikan. Sebab siapa saja yang patuh kepada hukum istana, akan mendapatkan proses penyidikan yang adil dan tidak akan merugikan siapa pun. berbeda jika ada yang tidak patuh dan berniat untuk membantah. Hukum istana tidak akan pernah tinggal diam dalam melakukan segalanya,"     

"T… tapi—"     

"Kami setuju, Yang Mulia Raja! Keadilan harus ditegakkan!"     

"Hidup Yang Mulia Raja!"     

"Hidup Yang Mulia Raja!"     

Teriakan itu berhasil membuat Kasim Agung Cheng beserta komplotannya tak bisa berkutik. Mereka memandang para petinggi istana yang lain tampak membubuhkan stempel kerajaan milik mereka. setelah itu, mereka dengan patuh memberi hormat kepada Chen Liao Xuan, dan dengan tertib dan teratur mereka pun akhirnya keluar dan diikuti oleh beberapa prajurit serta yang lainnya untuk melakukan penyidikan tahap istana. Dan tinggallah kubu Kasim Agung Cheng yang sampai detik ini masih berdiri di dalam istana, dan hal tersebut membuat Chen Liao Xuan memandang mereka dengan tatapan yang sedingin es.     

"Aku tidak memberi kalian waktu untuk berpikir, sebab ini bukanlah sebuah tawaran penyidikan. Namun perintah penyidikan. Tidak pandang bulu, semuanya wajib diselidiki dan mendapatkan hukuman setimpal jika mereka melanggar aturan istana. Apalagi terbukti melakukan banyak kecurangan lainnya. Dan yang lebih dari itu adalah, kalian tidak akan diberi kesempatan untuk memberitahu kepada anak-anak buah kalian untuk membersihkan barang bukti apa pun selama proses penyidikan berlangsung. Sebab semua yang ada di kediaman kalian dan lain sebagainya, sudah diperiksa dan dialihkan di sebuah hunian untuk sementara waktu. Kalian jika berpikir mungkin akan mengadakan pembunuh bayaran atau semacamnya? Kalian juga harus menerima kekalahan jika mungkin itu terjadi, sebab prajuritku ini semua aku bekali dengan senjata yang bisa menghancurkan semuanya menjadi abu. Jadi kalian pasti akan sangat bahagia jika kalian akan berubah menjadi abu jika menentang apa yang menjadi perintah dariku,"     

"Yang Mulia—"     

"Dan satu lagi." Chen Liao Xuan mengangkat tangannya, dia yang baru saja ingin berdiri dari singgasananya pun memandang semua petinggi kerajaan yang ada di sana dengan senyuman dinginnya. "Setelah penyidikan ini selesai, aku ingin memberikan sebuah pengumuman penting untuk kalian. Dan semoga pengumuman bahagia ini menjadi hadiah untuk kalian semua,"     

Semua yang ada di sana agaknya bingung, pun dengan Li Zheng Xi. Dia agaknya bingung tentang pengumuman yang akan dikatakan oleh Chen Liao Xuan. Entah pengumuman apa itu. sebuah pengumuman yang membuat Li Zheng Xi agaknya penasaran.     

Namun kali ini dia tak banyak bicara, dia hanya patuh berjalan di belakang Chen Liao Xuan.     

"Penasihat Li…," kata Chen Liao Xuan sambil melirik Li Zheng Xi. "Kau bisa serahkan semua hasil yang aku butuhkan dalam waktu tujuh hari?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.